Terjadinya menstruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan alat genetalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai aksis hipotalamus – hipofisis – ovarium.Oleh karena itu, gangguan haid dan gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan kedua factor tersebut. Beberapa bentuk kelainan haid dan siklis haid masa reproduksi aktif sebagai berikut:
1. Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan
a. Hipermenorea ( menoragia )
b. Hipomenorea
2. Kelainan siklus haid
a. Polimenorea
b. Oligo menorea
c. Amenorea
3. Perdarahan di luar haid
- metroragia
4. keadaan lain berkaitan dengan haid
a. Ketegangan pra haid ( premenstrual tension )
b. Mastodinia
c. Perdarahan ovulasi ( mittelschme )
d. Dismenorea
Penjabaran kelainan haid dan siklus haid sebagai berikut:
1. Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan
a. Hipermenorea ( menoragia )
Adalah perdarahan haid yang lebih dari normal, atau lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari )dan dapat disertai gumpalan darah. Sebab kelainan ini terletak pada kondisi pada uterus, misalnya pada mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu,polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid ( irregular endometrial shedding ) , dan sebagainya. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dangan gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Menghadapi keadaan tersebut bidan dapat melakukan tindakan diantaranya:
- Memberikan pengobatan engometrin tablet/suntikan
- KIEM agar melanjutkan pemeriksaan
- Melakukan konsultasi ke dokter puskesmas,merujuk penderita ke dokter ahli kandungan, merujuk penderita ke RS.
b. Hipomenorea
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan / lebih kurang dari biasa. Juga dapat disebabkan kesuburan endometrium kurang karena keadaan gizi penderita yang rendah, penyakit menahun, dan gangguan hormonal. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.Menghadapi keadaan demikian, bidan dapat melakukan konsultasi ke puskesmas atau merujuk ke dokter ahli.
2. Kelainan siklus haid
a. Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari).
1) Kalau siklus pendek tapi teratur kemungkinan :
• Stadium proliferasi pendek
• Staium sekresi pendek
• Keduanya pendek
Yang paling sering dijumpai ialah pemendekan stadium prolifeasi.kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka kemungkinan besar jaga stadium sekresi pendek.Hal ini menyebabkan infertilitas.
2) Siklus yang tadinya normal menjadi pendek.
Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena corpus luteum lekas mati.Ini sering terjadi karena dysfungsi ovarium pada:climakterium, pubertas, penyakit (tbc).
Terapi: stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan esterogen dan stadium sekresi dengan kombinasi esterogen dan progesteron
b. Oligomenorea
Siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal.Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3 bulan berturut-turut disebut amenorea.
c. Amenorea
Adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Beberapa pembagian amenorea:
Amenorea primer: bila seorang wanita berumur 18 tahun keatas belum mendapatkan menstruasi .
Amenorea sekunder: pernah mendapatkan haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Amenore fisiologis:
- sebelum pubertas
- hamil dan laktasi amenorea
- menopause
Amenorea patologis:
- Gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium
- Kelainan kongenital
- Gangguan system hormonal: menstruasi merupakan hasil kerja sama kelenjar endokrin yang kompleks. Karena itu bila terjadi gangguan system hormonal dapat terjadi amenorea.
Terapi:
• hormon-hormon untuk merangsang ovulasi: merangsang hyphotalamus gonadotrophin sebagai substitusi terapi.
• Iradiasi dari ovarium
• Kesehatan umum harus diperbaiki.: amenorea karena TBCtidak usah diobati
3. Perdarahan diluar haid
- Metroragia
Adalah perdarahan yang terjadi di luar haid ,dengan penyebab:
I. Metroragia yang disebabkan oleh adanya kehamilan seperti: abortus dan kehamilan ektopik.
II. Metroragia di luar kehamilan: karena luka yang tidak sembuh (carcinoma dari corpus uteri ) dll.
4. Perdarahan bukan haid
Perdarahan bukan haid digolongkan sebagai perdarahan yang tidak ada hubungannya dengan haid dan dapat disebabkan karena kelainan organic dan kelainan hormonal (fungsional).
a) Sebab-sebab organic:
Vagina : varises pecah, metastase-korio karsinoma, keganasan vagina.
Serviks : karsinoma portio, perlukaan serviks, polip serviks.
Rahim : polip endometrium, karsinoma corpus uteri, submukosa mioma uteri
Tuba fallopii : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba.
Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium.
b) Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic dinamakan perdarahan disfungsional.Perdarahan ini dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause.Tetapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium.
5. Keadaan lain berkaitan dengan haid
a. Ketegangan pra-haid (premenstrual tension)
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.Gejala ini banyak dijumpai pada wanita berumur 30 sampai 45 tahun.
Penyebab yang jelas tidak diketahui tetapi terdapat dugaan bahwa ketidakseimbangan antara esterogen dan progesterone.Dikemukakan bahwa dominasi “esterogen” merupakan peyebab dengan defisiensi fase lutealdan kekurangan produksi progesterone. Akibat dominasi esterogen terjadi retensi air dan garam,dan edema pada beberapa tempat.
Gejala kliniknya dalam bentuk:
• Gangguan emosional
• Sukar tidur, gelisah, sakit kepala
• Perut kembung, mual sampai muntah
• Payudara terasa tegang dan sakit
• Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan
b. Mastodinia
Adalah rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid. Disebabkan karenadominasi hormone esterogen,sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hyperemia disekitar payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia menghilangdengan sendirinya.
c) Perdarahan ovulasi (mittelschmer)
Adalah rasa nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitarpertengahan siklus haid, pada saat ovulasi.Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan tetapi mungkun berat. Lamanya mungkin beberapa jam,tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Mittelschmer penting diperhatikan agar dapat menasehati mereka yang infertilitasagar mempergunakannya untuk mendapatkan kehamilan.kadang – kadang mizttelschmer diikuti oleh pedarahanyang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinia seperti hamil ektopik yang pecah.
d) Dismenorea
Adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupansehari – hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemerikasaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas,ataudatang ke bidan. Dikenal dengan dua bentuk dismenorea:
1. Dismenoria primer : tidak terdapat kelainan organ dimana Rahim dalam batas normal. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus – sikls haid pada bulan – bulan pertama setelah menarche biasanya berjenis anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri.
2. Dismenorea sekunder : bila terdapat kelainan organik seperti mioma, endometrial, dan endometriosis.
Gejala klinis dismenorea adalah :
• Nyeri abdomen bagian bawah
• Menjalar ke daerah pinggang dan paha
• Disertai keluhan mual dan muntah; sakit kepala;diare; mudah tersinggung.
Penanganan :
I. Penerangan dan nasehat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya dlakukan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita, kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau takhayul tentang haid perlu dibicarakan. Nasehat- nasehat mengenai makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.
II. Pemberian obat analgesic
Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat dan kompres panas pada pada perut bawah untuk mengurangi penderitaan. Obat anlgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin,fenasetin dan kafein. Obat – obat paten yang beredar di pasaran ialah antara lain novalgin, ponstan, acet – aminophen,dst.
III. Terapi hormonal
Tujuan terapi ini, untuk menekan ovuasi.Tindakan ini bersifat sementara dengn maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar – benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjan penting pada waktu haid tanpa gangguan.Tujuan ini dapat di capai dengan pemberian salah satu pil kombinasi konstrasepsi.
IV. Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
Salah satu yang termsuk disini indometasin,ibyphrofen, naproksen; dalam kurang lebih70% penderita dapat disembuhkan atau mengalami perbaikan. Hendaknya pengobatan diberikan sebelum haid mulai:1 – 3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid.
e) Masalah menopause
Sebagian besar wanita telah siap menghadapi mati haid, karena itu dapat melewati dengan tenang dan aman.Hanya sekitar 25% wanita memerlukan pertolongan medis untuk dapat mengatasi masalah klimakterium dengan tambahan terapi hormonal.
Klimakterium adalah peralihan dari masa reproduksi aktif menjadi senium, dimana terdapat keseimbangan baru hormonal sehingga tidak terjadi gangguan vegetatif maupun gangguan psikolagis.
Klimakterium dapat dibagi:
a. Pre – menopause
• Terjadi penurunan tajam esterogen
• Meningkatnya hormone gonadotropin
• Gangguan keseimbangan hormom: menstruasi tidak lancer
• Menimbulkan gejala klinis: psikologis (cepat marah, takut tak menarik.dst)
b. Menopause
• Haid terakhir atau saat menstruasi terakhir
• Tenggang waktu sekitar 1 – 2 tahun
c. Pasca – menopause
• Masih terjadi kegoncangan hormonal
• Masih ada gejala klinikberkelanjutan dari pre- menopause
d. Senium
• Keadaan keseimbangan hormonaltercapai sehingga wanita tidak mengalami kegoncangan psikologis
• Tulang osteoporosis sehingga mudah patah
Proses klimakterium dapat menimbulkan beberapa perubahan, yaitu:
1. Gangguan jadwal menopause
• Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala menopause hot fluses, kenaikan gonadotropin.
• Menopause terlambat
Erhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause.
2. Kelainan organic pada masa menopause
Dengan rangsangan estrogen terus – menerus tanpa selingan progesteron memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen daam bentuk:
• Perdarahan disfungsional semakin meningkat
• Terjadi perubahanalat genetalia menjadi tumor jinak: mioma uteri
• Karsinoma korpus uteri
• Keganasan payudara
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian obstetric & ginekologi FK Universitas Padjadjaran Bandung. 1981. Ginekologi. Bandung : Elstar Offset
2. Manuaba, IBG.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
3. Manuaba, IBG. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta:Penerbit Arca
4. Prawirohardjo, Sarwono.2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar