IKLAN1

AKU

Senin, 06 Juni 2011

DISMINORHE / Nyeri haid


Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Penyebab
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.
Faktor Risiko
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
-rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)      
-kurang berolah raga  
-stres psikis atau stres sosial.
Gejala dan Tanda    
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.
Penatalaksanaan
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.
Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:  
– istirahat yang cukup
– olah raga yang teratur (terutama berjalan)  
– pemijatan     
– yoga
– orgasme pada aktivitas seksual       
– kompres hangat di daerah perut.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.
Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.
Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).
Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.
Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.

Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Dismenore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri pada saat menstruasi yang hebat.
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.

Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit.  Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
rahim yang menghadap ke belakang (retroversi) 
kurang berolah raga 
stres psikis atau stres sosial.

Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan
Perbedaan beratnya nyeri saat menstruasi tergantung kepada kadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore/nyeri menstruasi memiliki kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Dismenore sangat mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang mendapatkan suntikan prostaglandin untuk merangsang persalinan.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.  Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.
Penyebab dari dismenore sekunder adalah:
Endometriosis
• Fibroid         
• Adenomiosis            
• Peradangan tuba falopii       
• Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.          
• Pemakaian IUD.      

Gejala Dismenore (nyeri menstruasi) 
Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.      
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.         
Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.           

Pengobatan Dismenore (nyeri menstruasi)  
Untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
 
  • istirahat yang cukup
  • olah raga yang teratur 
  • pemijatan 
  • kompres hangat di daerah perut

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron.  Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore/nyeri pada saat menstruasi. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.
Pengobatan untuk dismenore/nyeri pada saat menstruasi sekunder tergantung kepada penyebabnya


Setiap wanita pasti pernah mengalami yang namanya nyeri disaat haid, atau dalam istilah medis disebut dismenorhe, berikut penjelasan mengenai dismeorhe
Definisi :Nyeri waktu haid atau haid yang berkaitan dengan nyeri seperti kejang atau kolik

Frekuensi : 
Sangat bervariasi tergantung sifat pasien dan criteria             
• Surabaya : 1,0% - 1,31% dari kunjungan RS               
• AS : 30 – 50 % dari semua wanita reproduksi           
• 35 % dari wanita yang lebih tua     
• 25% dari remaja putri SMA              
Klasifikasi, ada 2 jenis :          

1. Primer = fungsional = sejati = intrinsic = juvenile = idiopatik            
• Kelainan pelvis (-)               
• Disebabkan kelainan intrinsic uterus           
• Lebih sering dijumpai        
• Keluhan lebih menonjol   
• Terjadi ketidakseimbangan estrogen & progesterone ( E2/P > 0,01 )           
• Tidak sejak menarche       
• Pengobatan lebih sulit      
• Kongestip & Spasmodik    
2. Sekunder = organic = akuisita = ekstrin     
• Patologi pelvis (+)               
• Termasuk endometriosis 
• Terjadi setiap saat               

DISMENORE PRIMER             
• Lebih sering dijumpai        
• Onset masa remaja, 2-5 th setelah menars, umur 15-25 th               
• Menghilang akhir 20an atau awal 30an       
• Ciri-ciri perdarahan : tegang, non atletis, neurotic, mother dominated, ambang nyeri rendah          
• Hanya terjadi pada siklus haid bifasik ( ovulatoar )
• Usia lebih muda - Respon thd mendika mentosa (+)           
• Timbul setelah haid teratur - Sering disertai mual & muntah            
• Nyeri spastic - Siklus ovulatorik     
• Mendahului haid 

Penyebab
Tidak diketahui        
Faktor yang berperan :         
1. Prostaglandin       
2. Gangguan keseimbangan E & P    
3. Sistem syaraf ( Neurologik )           
4. Vasopresin            
5. Psikis
               
Gejala Klinik :            
• Mulai sebelum atau saat onset haid menghebat pada hari 1 & 2 haid
• Digaris tengah supra simifisis bersifat intermitten, spasmodic, tajam dan bergelombang
• Pada yang berat menjalar sampai sisi medial paha
• Sondase => nyeri
• Anastesi blok paraservikal à nyeri hilang   
Dismenore primer dibagi :   
1. Dismenore primer kongestif         
• Disebabkan edema umum & local
• + kongesti vena pelvic       
• Mudah tersinggung, depresi          
• Tegang dan bingung           
• Letih         
• Nyeri punggung, kepala, payudara              
• Nyeri tumpul abdomen    
• Kembung
• BB naik     
2. Dismenore primer spasmodic       
• Disebabkan peningkatan PgE2 & PgF2α     
• Di endometrium  
• Sakit mendadak, hipotensi, mual 
• Lemas      
• Pening kalau berdiri           
• Spasme pelvic       
• Nyeri tajam perut rekuren              
Penatalaksanaan Dismenore Primer               
Medis :        
• Medika Mentosa 
- Penghambat sintesis Pg    
- Hormonal / kontrasepsi oral à menekan ovulasi     
- Ca-antagonis à Menghambat kontraksi miometrium            
- Perangsang adrenoreseptor β à Meningkatkan vaskularisasi endometrium               
- Analgetik / antispasmodic
• Psikotherapi          
• Operatif  
- Neurektomi presakral        
- Histerektomi total
DISMENORE SEKUNDER       
• Mulai Usia dewasa sebelum haid normal  
• Usia lebih tua - Tidak terkait ovulasi            
• 2 tahun setelah haid teratur - Perlu operasi thd kel primer               
• Nyaris terus menerus & tumpul - Jarang mual & muntah   
• Mulai saat haid & terus meningkat              
Penyebab
1. Endometriosis & Adenomiosis      
2. PID kronik              
3. Mioma uteri ( terutama submukosa )        
4. Polip endometrium           
5. Kelainan bentuk uterus ( m/ hipoplasia ) 
6. Kelainan letak uterus ( m/ retrifleksi )       
7. Stenosis kanalis servikalis               
8. AKDR       
9. Tumor ovarium   
10. Dismenore membranosa              
11. Righ ovarian vein syndrome        
12. Acute retrogate menstruation   
Penatalaksanaan
Therapi penyebab, tergantung factor penyebab organiknya

2 komentar:

  1. Datang bulan bagi setiap perempuan terkadang sangat tersa sakit, temukan penyebab dan cara menanggulangi nyeri haid di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan

    BalasHapus
  2. terimakasih banyak, sangat membantu sekali informasi di artikel ini...

    BalasHapus